Saya menerima tulisan, artikel, ataupun berita perjalanan/ kejadian untuk dipublikasikan di blog ini. Terutama kritik dan saran-saran yang sehat dan dari pemikiran positif, untuk dapat lebih mengembangkan dan memperbaiki blog ini.

Saturday, June 26

Khotbah Minggu IV Trinitatis, 27 Juni 2010

1 Petrus 3 : 13 - 17
Kepahitan Hidup Adalah Berkat Bagi Orang Benar

      Kita berbuat kejahatan kepada orang lain, lalu kita kena hukum dan merasakan kesakitan; hal itu wajar dan biasa. Tetapi, jika kita melakukan kebaikan atau kebajikan kepada sesama, tetapi yang datang adalah justru fitnahan, kemarahan bahkan hukuman; ini baru tidak wajar dalam kehidupan kita. Kita berontak dan tidak dapat terima. Kita sebut itu fitnahan.
      Saudara, demikianlah yang dialami jemaat mula-mula. Mereka dengan rajinnya beribadah tetapi justru dituduh pemberontak. Mereka mengadakan Perjamuan Kudus, tetapi justru dituduh pembunuh sesama manusia dan “pengisap” darah manusia. Mereka begitu tekun berdoa, tetapi justru dikejar-kejar. Mereka membantu orang miskin dan berdiakonia tetapi dicurigai. Masih banyak lagi perbuatan yang mulia dan terpuji yang mereka lakukan tetapi justru yang dituai hasilnya adalah kekejian dan kekejaman. Petrus sadar akan hal tersebut. Maka sang Apostel ini menguatkan para pengikut Yesus, bahwa suatu berkat bagi umat kristen jika harus diterima kekejian buah dari kebaikan. Hanya saja, bagaimana ketahanan iman, hati dan pikiran kita menerima perlakuan tersebut.
      Jemaat Tuhan, di zaman saat ini kita menemukan hal tersebut. Bukankah kita yang rajin beribadah dengan pujian, doa dan “ringan tangan” memberi? Tetapi hidup kita sering tidak seiring dengan apa yang kita lakukan setiap harinya. Bukankan kita seorang yang budiman dan baik hati, tetapi mengapa begitu kejamnya orang lain kepada kita. Kita berusaha demi kebaikan keluarga kita; anak-anak misalnya, tetapi mengapa justru “air tuba” yang kita terima dari anak-anak kita. Demikian juga sang suami kita ataupun istri kita; bukankah kita sudag begitu baik kepada “dia”? Tetapi, mengapa justru kepahitan yang sering telan. Saudara, inilah cobaan iman bagi kita. Benar, Yesus sering membawa kita ke keadaan yang sangat sulit. Tetapi, ingatlah akan janjiNya, bahwa penderitaan yang kita derita itu akan digantikanNya menjadi “mahkota kehidupan” bagi kita kelak. Mari kira camkan juga, sungguh kita adalah yang terpuji jika mampu menderita karena kebaikan kita. Tetapi, alangkah malangnya kita jika kita hancur atau menderita karena kejahatan kita. Selamat Menyambut MBO, Mangompoi & Jubileum HKBP Parapat. Amin

Pdt. Antoni Manurung (HKBP Parapat)

No comments:

Post a Comment

a